Laman

Kamis, 15 Desember 2011

[Part 1 #fanfiction] Saranghae ...



[Part 1] Saranghae ...
Taeyeon, Tiffany, Sica, Leeteuk, Shindong, Donghae
By : chayeon

“eonni bisakah kau tambahkan lagi cream pada rambutku agar rambutku bisa lebih halus?”
Taeyeon kembali membaca majalah, dia hanya membolak-balikkan halamannya saja melihat-lihat produk kecantikan terbaru yang akan rilis beberapa saat lagi.

“Bagaimana? Apakah sudah selesai? Aku harus segera ke sebuah acara ulang tahun temanku. Bisakah kau kerjakan rambutku sedikit cepat lalu segera mengeringkannya?”

Taeyeon sudah tidak sabar untuk menghadiri pesta ulang tahun Tiffany sahabat yang ia sayangi, mereka tumbuh besar bersama, rumah mereka bersebelahan, dan sekarang pergi menuntut ilmu di Universitas yang sama namun beda dalam penjurusan. Taeyeon mengambil jurusan music sedangkan Tiffany sangat menyukai akting.

“Akhirnya selesai juga... Berapa yang harus aku bayar?” Taeyeon menanyakan pada kasir salon sambil membuka dompetnya, terselip foto Taeyeon dan Tiffany saat mereka masih kecil dulu sedang mandi bersama, foto yang diambil oleh eomma Taeyeon yang sudah meninggal.
Kasir menunjukkan harga lalu taeyeon membayarnya dan kemudian pulang dengan langkah yang bersemangat. Rambutnya tergerai, berkilau dan bercahaya, matanya berbinar, pipinya merona dengan paduan blash on pink yang lembut, bibirnya tersenyum kecil, dia membayangkan berada di pesta itu dan memberikan hadiah spesialnya kepada Tiffany. Taeyeon benar-benar tidak sabar, hingga kemudian Taeyeon sampai di perempatan jalan menunggu taxi untuk membawanya kerumah Tiffany.

“Taxi .... !!” teriak taeyeon kencang.
“Ajussi antarkan saya ke Gwangju street blok A12 ya, kamsahamnida.”
“Hmmm.... pasti tiffany akan menyukai hadiah ini.” ungkapnya dalam hati semangat.

Halaman rumah tiffany penuh dengan mobil-mobil, banyak tamu yang masuk. Taeyeon tiba dengan mengenakan gaun pink dengan rok mengembang, kaki kecilnya melangkah masuk kedalam rumah tiffany sambil menyincing sebungkus hadiah. Suasana didalam sangat berisik, orang-orang menari bahkan berpasang-pasangan, sorotan lampu kelap-kelip sesekali menyinari wajah taeyeon, tapi tiffany tidak terlihat, taeyeon mencari mengelilingi area acara.

“Baaa!!!” tiffany mengagetkan taeyeon dari belakang.
“Fany....! kau mengagetkanku, kemana saja kau? Aku mencarimu L” taeyeon seperti hampir menangis. Ekspresi wajahnya menjadi lucu seperti anak kecil.

“Hahaha kau ini, aku dari belakang mengambil minuman untuk beberapa tamu.” Sambil tersenyum dengan eye smile-nya.
“Ooooh... aku ada hadiah untukmu, apa kau bisa menebak isinya hahaha...”


“hadiah apa ini taeng?”
“sudahlah, terima dan cobalah untuk menebak terlebih dahulu.”
“hmmmm.... kreekk”
“eitssss.... kau tidak boleh membukanya fany.”
“wkakakaka hanya menyobeknya sedikit, aku tidak sabar, boleh kubuka?”
“ahhh.... sudah kubilang kau harus menebaknya dulu L” wajah taeng seperti anak kecil lagi.
“baiklah.....” sambil mencubit pipi taeng gemas.
“Bagaimana....?” tanya taeng, wajahnya sumringah.
Tiffany menggerak gerakkan hadiah yang terbungkus kertas pink itu, sambil mendengarkan benturan benda yang mengenai dinding karton pembungkus hadiah.
“Kenapa tidak berbunyi.....?” tiffany heran dan mengernyitkan dahinya, dia berfikir mungkin ini bukan benda berat.
“apa ini gaun?”
“bukan, aku sudah memberimu tahun lalu.”
“sepatu?”
“itu juga sudah saat ulang tahunmu yang ke-17.”
“lalu apa?”
“aku kan sudah bilang kau harus menebaknya, ayolah... berusaha lebih keras fany.” Taeyeon memberikan semangat lagi.
“buku?”
“anio.”
“kalung, cincin, anting-anting?”
“hey... kau kira aku akan melamarmu?”
“aku yakin ini adalah hadiah yang sangat spesial, akan aku buka nanti.”
“kenapa kau menyerah fany, huh, ayolah coba lagi.”
“pakaian?”
“anio.”
“celana?”
“anio.”
“kodok?”
“hahaha bagaimana mungkin?”
“kau pernah mengirimiku kotak berisi kodok saat kau kesal karena nilai akhir ujian sekolahku lebih tinggi darimu wkakakaka.”
“hahahaha.... kau masih mengingat masa-masa saat kita kecil dulu? Hahahaha.”
Taeyeon tertawa terbahak-bahak menyadari bahwa dia pernah melakukan hal yang konyol hanya karena iri pada hasil nilai ujian saat di sekolah dasar dulu.

“baiklah fany, kau boleh membukanya sekarang.”
“benarkah?”
“yaaa.... kau terlihat kasihan sekali hahahaha.”
Tiffany membuka bungkusnya perlahan, lalu membuka karton pembungkus. Dia memasukkan tangannya kedalam, mencari-cari barang yang berada didalamnya. Dia mendapati sebuah benda kecil.
“aissssh.... lipatan kertas! Kau mengerjaiku ya????”
“bukalah kekekeke.”
“hmmmm....” tiffany membuka sambil menghela nafas.
“ANDA BELUM BERUNTUNG, HADIAH ANDA TERSIMPAN DISUATU TEMPAT DIKAMAR ANDA.” Kyaaaaa tiffany memukul kecil kepala taeng.
“Taeeeeng, kau ini, benar-benar.”

“Hahahaha.... semangat semangat, selamat mencari hadiahnya yaaaa wkakakakaka... aku akan mengambil minuman dulu.” Pergi berlari kecil meninggalkan tiffany.
“hahahha dasar taeng, masih saja seperti ini, anak yang konyol, masih sama seperti yang dulu, ada-ada saja.” Ucap tiffany dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Taeyeon menghampiri meja berisi makanan dan minuman yang bertumpah ruah itu, diambilnya segelas minuman kemudian pergi ke salah satu tempat duduk yang nyaman disalah satu sudut ruangan lantai atas, dari situ ia bisa melihat segala aktivitas orang-orang yang berada dibawah. Keadaan diruangan ini tidak begitu bising, dan hanya ada beberapa tamu undangan saja yang berada disitu. Dihadapannya ada sepasang kekasih yang terlihat sedang menikmati minuman mereka sambil bercerita, taeyeon hanya asik melihat-lihat aktivitas orang disana, ia bingung dengan apa yang harus ia lakukan, dia ingin ikut menari dengan iringan musik disco dibawah tetapi dia lebih menikmati suasana ditempatnya sekarang.

“Ooooh minumanku habis, aku harus kebawah mengambil beberapa.”
Taeyeon menuruni anak tangga, heel sepatu taeyeon masuk diantara lobang anak tangga dan membuatnya terjatuh.
“Gedebuk ... gedebuk .... Braaaaak!”
Taeyeon jatuh tersungkur, suara musik yang keras membuat orang-orang tidak mengetahui bahwa taeyeon terjatuh.

“apa kau baik-baik saja?”
“uhhh....iya...aduhh.” sambil menerima sambutan tangan dari orang yang ingin membantunya berdiri.
“kamsahamnida.... kau baik sekali.”
“tidak, aku hanya ingin menolong saja tidak lebih, lain kali berhati-hatilah dengan sepatu tinggimu itu anak kecil, kau belum cukup umur untuk memakainya, bahkan kau tidak terlihat tinggi sekalipun saat mengenakannya haha.”
“apa kau bilang? Kau tidak sopan, aku bukan anak kecil, siapa kau berani bilang begitu?”
“hahahahaha..... kau tidak mengenalku? Sudahlah hahahaha” laki-laki ini berlalu begitu saja dari hadapan taeyeon.
“Heyyy !!! dasar kau psikopat, pria gila !!! hey pria gila !!!”
“hahhh sial, siapa dia? Sudahlah itu tidak penting. Huh bagaimana aku harus berjalan dengan sepatu highheels yang patah, huffft ... mana tiffany T.T ....”
“hey... kau disini?”
“fany.... sepatuku L
“ada apa?”
“aku terjatuh tadi.”
“dasar kau ini memang ceroboh, tidak bisakah kau berhati-hati dengan sepatumu itu hahaha.”
“hey kau menghinaku????”
“hahaha tidak, lucu sekali aigoo, bagaimana bisa seorang wanita mematahkan highheelsnya hahaha.”
“sudahlah fany, aku malu hikz ....”
“taeng, lebih baik kau kemarku dan kenakan sepatuku, heelsnya tidak terlalu tinggi, pasti cocok buatmu.”
“huuuu lagi-lagi kau menghinaku huaaaa, sama saja seperti laki-laki tadi, apa aku terlalu pendek untuk mengenakan heels yang tinggi, aku hanya ingin terlihat tinggi T.T hikz ....”
“Haaa? Laki-laki siapa? Berani sekali dia menghinamu?”
“aku tidak tau, tapi dia bilang dia mengenalku, padahal aku tidak tau dia siapa.”
“benarkah?”
“iya, oia fany jam berapa acara ulang tahunmu akan dimulai?”
“jam 9 malam.”
“tapi ini masih jam 3 sore.”
“iya, ini hanya untuk menerima tamu undangan dari teman-teman appa, nanti malam saat acara hanya akan dihadiri oleh teman-teman dekat saja dan saudara.”
“Jinjjayo???? Pantas daritadi aku hanya melihat tamu berlalu lalang, menari, dan menyantap hidangan.”
“Iya, datanglah nanti malam taeng, sayang sekali leeteuk oppa tidak bisa hadir, dia bilang dia masih ada urusan di london.”
“Wah.... bahkan aku lupa kalau kau memiliki kakak laki-laki, seperti apa dia sekarang? Aku hanya ingat wajahnya saat kecil dulu, sayang saat melanjutkan sekolah menengah pertama dia ke London dan akhirnya bekerja disana.”
“Dia sekarang tampan hehehehe ..... aku begitu merindukannya L
“sabar fany, pasti dia akan datang untukmu, sabar ya hehehe.”
“sabar... sabar... kau tidak tau betapa aku merindukannya huft ....”
“hahaha untung aku tidak merasakan galaunya hatimu.”
“ahhh taeng, jahatnya dirimu....”
“wkakakaka sudahlah, ayo keluar, sepertinya ada suara ribut diluar.”

Tiffany dan taeyeon keluar dari kamar menuju ruang utama acara, tiba-tiba saja keadaan menjadi riuh, ada seorang wanita psikopat yang teriak-teriak diatas panggung tempat DJ memainkan tracknya, wanita ini meneriakkan Yeah I’m DJ ! Yeah I’m DJ !
“siapa kau?” tanya fany pada wanita itu dari jauh.
“Yeah.... I’m DJ !” jawab wanita itu dengan suaranya yang lantang.
“Hey... turun, beraninya kau merusak acaraku dengan membuat keributan!” fany makin mendekat ke panggung.
“Tidak sebelum kau berikan aku bir dengan kualitas terbaik!!!!”
“Kau kira ini diskotik!” fany makin mendekat dan hampir akan naik ke atas panggung, DJ Kim Tae Hee lantas menghentikan musik melihat keadaan ini dan mencoba membujuk wanita ini untuk menyudahi kegilaannya.
“Iya, kau tidak senang??? Ini tidak lebih adalah diskotik! Kau hanya bisa menghambur-hamburkan uang orang tuamu untuk acara ini!!”

Fany lantas menangis, dia tidak mengenali wanita itu bahkan acaranya pun kacau, fany menangis menjadi-jadi, tidak pernah dia alami kejadian seperti ini, mata semua orang tertuju padanya, entah mereka memihak pada wanita itu atau pada tiffany tapi orang-orang hanya melihat saja kejadian yang berlangsung, fany berderai air mata.

“appaaaa... eommaaaa... apa yang terjadi??? Bagaimana bisa ada orang sejahat itu T.T”
Fany masih berdiri di bawah panggung, dia menangis, dikelilingi oleh orang-orang yang hanya diam saja ditempat itu, taeyeon pun menghilang. Fany merasa sendiri, fany menangis terisak-isak, acara rusak, fany menangis melihat sekitarnya.

“Blup”
Tiba-tiba lampu dalam ruangan padam. Tidak ada yang terlihat, bahkan tidak ada suarapun kecuali suara isakan tangis tiffany.
“Hikz... Hikz...”
“appaa... eomma...” suaranya lirih.
“Teng... Teng... Teng... Teng.... Teng... Teng... Teng... Teng... Teng... Teng...” tiba-tiba suara piano terdengar.

Sorot lampu menyorot ke atas panggung. Fany terkejut, kaget, bingung, dia tidak menyangka itu taeyeon. Fany masih bingung dengan apa yang terjadi, dia benar-benar tidak mengerti, lalu dia terdiam sejenak. Dia mencoba mengikuti dengan apa yang terjadi, dan terdiam walau pipinya masih terlihat linangan air mata.

“Sahabatku, sampai kapanpun, walau terjadi kesalahpahaman hingga kau marah padaku, aku tidak akan pergi darimu. aku akan melengkapi hidupmu J.” Taeyeon kembali memainkan pianonya dari awal.

Fany hanya terdiam dan mulai mengerti dengan apa yang terjadi, dia merasa sesuatu yang baru terjadi tadi adalah kejutan.

“Teng... Teng... Teng... Teng.... Teng... Teng... Teng... Teng... Teng... Teng...” terdengar lagi.

Taeyeon mulai menyanyikan sebuah lagu, wajahnya sangat menghayati, matanya sedikit terpejam.

Noonbooshin gyejol gadeukhi .....”
“hyangiro oon goril jinaaa .....”

Fany menangis lagi, dia mulai mengerti, kejutan dari taeyeon begitu indah, kali ini fany kembali menangis, fany menangis haru, dia menangis sembari tersenyum, air matanya mengalir melihat sahabatnya menyuarakan isi hatinya lewat lagu, fany benar-benar terbawa dengan keadaan ini.

“man heun shigan soge byon han getjiman dooson noji an gireul”
“just for love yongwon torok ajimanil sarang”
“geudae gil barae yo”
“to make my life complete”

“YOU MAKE MY LIFE COMPLETE”

Fany menangis tersedu-sedu mendengar akhir kalimat dari lagu itu, kemudian fany naik ke atas panggung menghampiri taeyeon dan memeluknya.

“Gomawoyo”
“Gomawoyo”
“Saranghaeyo”

Fany masih memeluk taeyeon dengan erat dan mengucapkan kata-kata itu. Taeyeon pun membalas pelukan fany, mereka menangis bersama, kisah persahabatan yang begitu manis. Saat mereka terbawa pada keadaan mereka yang begitu mengharukan lampu ruangan kembali hidup. Semua orang ikut terharu bahkan ada yang menangis melihat mereka berpelukan, lalu orang-orang bertepuk tangan, termasuk wanita psikopat tadi, dia tersenyum melihat fany, walau fany masih bingung dia membalas senyum wanita psikopat tadi.

“Prok.... Prok... Prok... “

Suasana menjadi hening.

Lalu ada laki-laki yang muncul dari pintu masuk ruang acara, dia mengenakan jas, rapi sekali. suara ketukan sepatunya membuat orang-orang menoleh padanya, fany terkejut, menutup bibirnya yang terbuka lebar, taeyeon terlihat lebih terkejut lagi, matanya sampai akan keluar dari tengkorak. Laki-laki ini menuju panggung dengan langkah pasti, sangat berwibawa. Tiffany kemudian menangis dan memeluknya.

“Oppa !!”

Tiffany makin memeluknya erat, tiba-tiba datang teman-teman dekat tiffany dari arah pintu masuk acara mendorong meja beroda dengan kue ulang tahun yang  besar diatasnya, ada patung replika kecil seperti tiffany di pucuk kue. Fany benar-benar tidak menyangka, padahal acaranya akan dimulai malam nanti jam 9. Fany diam terkejut, perasaannya campur aduk, oppa masih dipeluknya erat, perasaan rindu, bingung, haru, senang, menjadi satu. Kemudian appa dan eomma fany menyusul keluar dari pintu masuk acara setelah teman-teman fany.

“This is for you.” Kata leeteuk oppa sambil membuka kedua lebar tangannya menyamping.
“oppa aku bingung, apa ini semua rencanamu termasuk wanita psikopat tadi?”
“hahahaha.... mianhae tiffany, saranghae tiffany”
“oppa” fany menangis haru.

Appa dan eomma naik ke panggung, lengkaplah disana berdiri dari sisi kiri leeteuk, tiffany, taeyeon lalu appa dan eomma menempatkan diri di sebelah kiri leeteuk. Tetapi taeyeon masih terkejut dan hanya melihat kearah leeteuk. Sementara leteeuk yang mengetahui taeyeon melihat kearahnya sedaritadi hanya tertawa dalam hati. Kemudian leeteuk mengambil alih acara.

“terimakasih pada tamu-tamu undangan atas kedatangan kalian pada acara ulang tahun adik saya Tiffany, terimakasih juga pada teman-teman dekat tiffany yang sudah menyiapkan kue ulang tahun yang begitu megah dan mau ikut serta untuk memberi kejutan spesial pada tiffany walau tiffany tidak tau akan kehadiran kalian saat ini, tiffany mengira acara akan dimulai malam nanti jam 9, dan saya juga berterimakasih pada taeyeon sahabat tiffany yang sudah mau ikut serta juga dalam ide saya memberi kejutan pada tiffany, yah walau saya dan taeyeon hanya menyusun rencana ini lewat hubungan telepon tapi sepertinya kejutan ini sukses dan membuat adik saya menangis haru setelah sekian lama saya tidak pernah melihatnya menangis haru. Dan saya terkejut dengan suara taeyeon yang indah.

“wow wow wow wow.” Taeyeon mengatakannya berulang-ulang dalam hati.
“ahhh ternyata, ternyata pria gila itu donghae oppa >,< pantas saja dia bilang mengenalku >,< .” Taeyeon berbicara sendiri dalam hati.

“Taeyeon... Taeyeon... Taeyeon....” 

“haaa?!” taeyeon terhentak dari lamunannya.
“hey.... kau diminta leeteuk oppa untuk menyalakan lilin di kue ultah itu, apa kau tidak mendengarnya?” kata fany.
“ahhh mianhae hehehehe.... baiklah ^o^ ....”

Dengan langkah semangat taeyeon turun panggung dan menyalakan lilin, taeyeon menjinjit-jinjitkan kakinya karena letak lilin terlalu tinggi.
“ahhhh kue ini terlalu tinggi, aigoooo....”
leeteuk datang menghampiri taeyeon, dari belakang taeyeon leeteuk membantu taeyeon menyalakan lilin, badan leeteuk menjadi dempet dengan taeyeon, taeyeon gugup, wajahnya pun terlihat sangat gugup.
 
“omo... omo... !” taeyeon terus berbicara dalam hati.

Taeyeon mulai terbawa dalam keadaannya sendiri hingga tidak sadar akan keadaannya, dia terus berbicara dalam hati karena tubuhnya terlalu dekat dengan leeteuk, lilinnya berjumlah 20, masih ada 10 lagi yang belum dinyalakan. Karena letak 10 lilin yang belum dinyalakan lebih tinggi maka leeteuk tambah mendekatkan tubuhnya pada taeyeon untuk mencapai letak lilin, taeyeon makin gugup dan .....

“BLUPPP.....”

“Wkakakakaka ............” orang-orang tertawa, semua menertawai taeyeon.

Wajah taeyeon berlumuran cream kue, dia terdorong maju kedepan saat tubuh leeteuk makin dekat. Kali ini taeyeon benar-benar ceroboh karena merusak bagian depan hiasan kue ulang tahun tiffany yang bertuliskan “Saengil chukkae Tiffany”. Tetapi tiffany tertawa terbahak-bahak dan menghampirinya diikuti appa dan eomma tiffany.

“Hahahaha taeyeon kau begitu ceroboh wkakakakaka” sambil tertawa.
“apa yang kau pikirkan hingga kau bisa ceroboh seperti ini wkakakaka” fany tertawa lebih keras.
“wkakakakaka......” taeyeon tertawa campur rasa malu.
“wkakakakaka.....” leeteuk ikut tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Happy Birthday to you.” leeteuk mengawali lagu ini, lalu diikuti taeyeon walau wajahnya masih sekidit berlumuran, sisa creamnya ada yang taeyeon makan. Appa dan eomma tiffany juga ikut menyanyi dengan riang. Lalu seisi ruangan mengikutinya. Lalu tiba saatnya fany memotong kue.

“Ya, potongan pertama ini akan saya berikan pada appa dan eomma.” Tiffany menghampiri appa dan eomma, memberikan kue dan memeluk mereka dengan penuh kasih.
“potongan kedua ini saya berikan pada leeteuk oppa.” Lalu dipeluknya.
“dan potongan ketiganya, hanya untuk sahabat saya “Taeyeon”.” memeluk taeyeon.

Saya sangat berterimakasih pada hari yang bahagia ini, setelah ini masih akan ada hidangan yang dapat kalian santap, selamat melanjutkan acara.
Setelah acara kembali dilanjutkan seperti semula, taeyeon berlari ke kamar kecil, dengan segera dia membersihkan wajahnya.

“ahhh sial, semua riasanku hilang, aigooo...”

Taeyeon masih di kamar kecil sedangkan tiffany, leeteuk, appa dan eomma berkumpul di ruang keluarga. Acara berlanjut seperti semula, orang-orang menikmati hidangan dan kembali menari.

“leeteuk, bagaimana dengan pekerjaanmu disana?” tanya appa.
“gwenchana, ada investor baru dari korea yang menanamkan sahamnya padaku.”
“Ohh ya? Sepertinya kau sudah cukup sukses disana, apakah tidak ada pikiran untuk menetap di korea saja menemani appa, eomma dan adikmu disini?”
“saya berfikir begitu appa, mungkin beberapa bulan lagi saya akan pindah ke korea, saya akan memantau pekerjaan saya darisini, lagipula saya memiliki orang kepercayaan untuk menjalankan perusahaan saya disana.”
“hmmmm appa senang mendengarnya, lalu apakah kau sudah memiliki teman wanita disana?”  tanya appa penasaran.
“hahaha appa, saya begitu fokus pada pekerjaan hingga tidak sempat memikirkan wanita, wanita yang saya pikirkam hanya eomma dan tiffany.”
“aigooo, kau begitu manis.” Eomma mengelus-elus kepala leeteuk.
“hahaha eomma, saya bahagia karena setiap hari tiffany memposting gambar-gambar kalian di blognya, akhir-akhir ini tiffany sering memposting gambar dirinya bersama sahabatnya taeyeon. Saya pikir gadis itu manis juga, ya walau masih seperti anak kecil.” Sambil tertawa kecil mengingat kecerobohan taeyeon tadi.
“oppa, awas taeyeon bisa mendengarnya.” Bisik tiffany yang duduk disebelah leeteuk daritadi sambil menyandarkan kepalanya dipundak leeteuk.
“tenang saja, dia pasti masih sibuk membersihkan wajahnya dikamar kecil hehehe.”
Sembari tiffany dan leeteuk berbicara appa dan eomma pergi untuk menerima tamu yang baru datang.
“oppa, jangan panggil dia anak kecil, baru saja dia kesal karena ada pria yang menghinanya.”
“menghina? Kenapa bisa?” tanya leeteuk terkejut.
“pria itu mengatakan kalau taeyeon anak kecil dan tidak cukup umur untuk mengenakan sepatu highheels, itu karena taeyeon terjatuh dan mematahkan highheelsnya.”
“Wkakakaka oh aku tidak menyangka perkataanku membuatnya terluka hahahaha.” leeteuk tertawa terbahak-bahak.
“apa? Kaukah pria itu oppa? Ya ampun, bagaimana bisa? Ternyata kau sudah lama berada dalam acara ulang tahunku, kenapa aku tidak melihatmu?”
“aku berada di sudut ruangan, tempatnya agak gelap, aku hanya memperhatikan para tamu, saat akan kelantai atas aku melihat taeyeon terjatuh, wajahnya lucu sekali, seperti anak kecil yang akan menangis hahaha.”
“oppa, kejamnya dirimu pada sahabatku.”
“hahahaha aku benar-benar tidak tahan melihatnya, sungguh.” leeteuk tertawa sambil memegang perutnya.

Tiba-tiba muncul taeyeon dengan wajahnya yang fresh, terlihat bersih, cantik yang alami, bibirnya seperti tersentuh oleh es, terlihat mengkilat dan kenyal.
“hey, aku mendengar namaku kau sebut-sebut, apa kalian membicarakan aku?” tanya taeyeon mengernyitkan dahi, bibirkan sedikit maju.

“tenang taeyeon....” tiffany datang menghampiri taeyeon, lalu menggandeng tangannya dan mengajaknya duduk untuk mengobrol bersama.
“hmmmm jadi kau......”
“apa? Kenapa?” leeteuk memotong pertanyaan taeyeon.
“huh, kau menyebalkan!”
“sudahlah taeyeon, maafkanlah leeteuk oppa hehehe.”
“ahhh kalian ini, kalian tidak tau bagaimana perasaanku.”
“baiklah, mulai sekarang kami berjanji tidak akan mengatakanmu ‘anak kecil’ hehe..”
“ahhh yang benar saja, baru saja kau mengatakannya?”
“hahahaha taeeeeng.” Tiffany memukul kecil kepala taeyeon.
“hmmmm kalian berdua ini sangat manis sekali, aku bangga punya adik seperti kalian hehehe...” kata leeteuk dengan wajah yang berseri-seri.
“huaaah sejak kapan aku menjadi adikmu haaa?” tandas taeyeon memukul kecil di pundak leeteuk.
“hehehe... aku sudah menganggapmu sebagai adikku sejak kau kecil, tidak ingatkah kau saat kita bertiga makan bersama dalam satu meja, hari itu kita memasak bersama membuat kue beras pedas.”
“hihihihi masa kecil yang indah.....” ungkap taeyeon.
“bahkan kau curang karena lebih banyak bagian kue beras yang kau makan.” Ungkap taeyeon sambil tertawa.
“hahahaha...” leeteuk tertawa.
“tapi kenapa aku tidak bisa mengenali wajahmu oppa?” tanya taeyeon.
“iya, itu karena aku bertambah dewasa dan tampan.” Jawab leeteuk sambil membusungkan dada.
“aigooo, kau ini.” Taeyeon menutup bibirnya, pipinya mengembang, wajahnya merona, memerah, bahkan taeyeon tidak sadar akan perubahan pada wajahnya yang memerah.
“hahaha kenapa wajahmu memerah, apa kau demam?”
“haaaa? Apa yang memerah?” taeyeon bingung, dia tidak menyadarinya.
“babo.” Balas tiffany yang ikut menyaksikan percakapan leeteuk dan taeyeon.
“jahatnya kau fany, uuuuuupss.” Taeyeon mulai menyadarinya, dan wajahnya makin memerah. Sementara leeteuk memperhatikan tingkah taeyeon, hatinya tertawa kecil. Mata leeteuk menatap mata indah taeyeon saat taeyeon memandang kebawah mengalihkan keadaan karena wajahnya yang memerah, tatapan mata leeteuk tertarik jauh menatap kedalam mata taeyeon, hingga akhirnya taeyeon melihat kearah leeteuk dan terkejut karena leeteuk dengan dalam menatap matanya.
“aigoooo, kenapa dia menatapku seperti itu, aku merasa malu, kenapa aku menjadi gugup.”
Tanya taeyeon dalam hati.
“hey.... apa yang kalian lakukan? Tanya tiffany memecah suasana.
“hahahaha.....” taeyeon tertawa dengan ekspresi yang kaku.
“hehehehe....” balas leeteuk dengan tawa yang aneh, dirinya baru tersadar karena begitu lama memperhatikan taeyeon.
“hmmmm..... kalian ini aneh sekali hahaha.” Fany tertawa.
“hahaha...” taeyeon bingung harus bilang bagaimana.

“Sebentar ya, aku akan mengambil beberapa makanan kecil untuk kalian.” Taeyeon pergi meninggalkan mereka berdua menuju dapur untuk mengambil beberapa makanan kecil.

“Tadaaaaa ..... !! ini makanan kecil untuk kalian...”
“itukan kue, makanan kecil apanya hahahaha......” tandas fany.
“sudahlah, aku sudah berbaik hati membawakan makanan ini, ayo makanlah.”
Mereka bertiga memakan kue itu bersama-sama, kebahagiaan hari ini terpancar diwajah tiffany dan taeyeon. Setelah semua berakhir lalu taeyeon bergegas pulang kerumah. 

[to be continued]

Bagaimana, apakah ceritanya cukup menarik?
Tunggu untuk part ke-2 chingu ^o^

Gomawo.

Created by : chayeon



Tidak ada komentar:

Posting Komentar