BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangakan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan negara. Pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan yang ada di Indonesia sekarang
ini terbilang mahal, berbeda jauh dengan keadaan masyarakat yang ada di
Indonesia, mereka miskin, apalagi untuk menuntaskan wajib belajar 9 tahun tidak
jarang mereka memilih untuk berhenti sekolah dikarenakan tidak dapat membayar
biaya sekolah hingga mereka lulus. Keadaan seperti ini sangatlah
memperihatinkan, dimana banyak anak-anak yang terpaksa harus bekerja membantu
orang tua demi memenuhi kehidupan keluarga, sudah bisa makan saja mereka
sangatlah bersyukur. Oleh karena pendidikan yang mahal membuat bangsa kita ini
tidak dapat maju dan tidak mempunyai SDM yang maju.
Namun SDM yang tidak maju itu bukan hanya kita lihat dari segi biaya sekolah yang mahal saja, misalkan seseorang mampu bersekolah dengan biaya mahal dengan fasilitas terjamin tetapi jika tidak didukung faktor yang mendukung seperti bakat dan minat siswa, daya dukung orang tua, kemampuan kerja guru, dan sebagainya maka hal diatas tidak berarti. Maka semua faktor harus saling mendukung satu sama lain agar tercipta keberhasilan dalam pendidikan di Indonesia. Dan motif siswa untuk sekolah juga perlu. Kita juga perlu melihat keefektifan peran pemerintah dan masyarakat dalam serta ikut andil memajukan pendidikan Indonesia karena bagaimanapun masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.
Namun SDM yang tidak maju itu bukan hanya kita lihat dari segi biaya sekolah yang mahal saja, misalkan seseorang mampu bersekolah dengan biaya mahal dengan fasilitas terjamin tetapi jika tidak didukung faktor yang mendukung seperti bakat dan minat siswa, daya dukung orang tua, kemampuan kerja guru, dan sebagainya maka hal diatas tidak berarti. Maka semua faktor harus saling mendukung satu sama lain agar tercipta keberhasilan dalam pendidikan di Indonesia. Dan motif siswa untuk sekolah juga perlu. Kita juga perlu melihat keefektifan peran pemerintah dan masyarakat dalam serta ikut andil memajukan pendidikan Indonesia karena bagaimanapun masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.
B.
Rumusan
Masalah
Agar
semua masyarakat Indonesia cerdas dan dapat menikmati pendidikan maka haruslah
diadakan pendidikan gratis bagi mereka yang tidak mampu, memang pada
pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono, sudah diadakan pendidikan gratis bagi
mereka yang kurang mampu. Tapi sayangnya program ini tidak berjalan dengan
semestinya. Bagaimanakah kita harus menyikapi hal ini dan apa yang harus kita
lakukan. Setelah itu kita juga harus melihat bagaimana agar faktor-faktor
diatas bisa saling mendukung. Melihat pendidikan adalah salah satu tujuan
pemerintah dalam hal pembanguan maka apakah peran pemerintah dalam pembangunan
disini sudah efektif apa belum, haruskah ada perbaikan aturan-aturan dalam
sistem pendidikan nasional agar setiap kalangan masyarakat dapat menuntaskan
pendidikan wajib belajar 9 tahun.
BAB II
ISI
Salah
satunya yang menyebabkan anak putus sekolah adalah kemiskinan, maka diperlukan
adanya sekolah gratis, karena setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu, apalagi setiap peserta didik berhak
mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya, maka setiap anak Indonesia bisa bersekolah, tidak ada
alasan untuk tidak sekolah, hanya peran orang tua untuk memotivasi anak kurang
atau orang tua kurang sadar akan pentingnya masa depan anak ini, disinilah
peran masyarakat juga penting untuk melihat suatu gejala sosial yang terjadi,
karena pemerintah kadang tidak bisa melihat sendiri kebawah mengenai kondisi
yang terjadi di masyarakat, setelah masyarakat melihat gejala yang terjadi
dalam masyarakat barulah dilaporkan pada pemerintah setempat agar segera
diambil tindakan lebih lanjut agar persoalan yang terjadi bisa cepat tuntas.
Pertama, kita melihat persoalan yang melatarbelakangi gejala tersebut, apakah
itu dari faktor internal dan eksternal. Kedua, apa yang menjadi faktor-faktor
pendukungnya. Ketiga, peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Keempat,
peran pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan.
1.
Faktor
dari dalam dan luar yang menyebabkan tingkat pendidikan rendah
a. Faktor
dari dalam
·
Peserta didik yang kurang memanfaatkan
fasilitas yang ada.
ð Pengajar
dengan kesadaran membimbing dan membantu siswa dalam memanfaatkan fasilitas
yang ada, adakalanya siswa tidak bisa menggunakan berbagai macam fasilitas yang
ada, disinilah peran pengajar sangat penting.
·
Peserta didik yang kurang motivasi (malas)
dalam melaksanakan pendidikan.
ü Tidak
tertarik pada pelajaran
ü Tidak
tertarik pada pengajar
ð Kedua
hal ini harus diperhatikan betul oleh kepala sekolah sebagai pemimpin dalam
organ penyelenggaraan pendidikan, pengajar melaporkan pada kepala sekolah
mengenai masalah tersebut di dalam rapat kemudian menemukan solusi. Solusinya
bisa berupa : mengubah cara mengajar, tidak mengajar dengan cara yang keras
atau memaksakan siswa pintar dengan gaya mengajar yang terburu-buru hanya untuk
melaksanakan kewajiban, memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya jika ada
pelajaran yang dirasakan sulit dan menghargai siswa dalam menyampaikan
pendapat, tidak menyalahkan dengan cara memarahi siswa jika terjadi kesalahan
dalam menjawab hal ini supaya siswa tidak takut menjawab dan bertanya, menerima
bimbingan siswa diluar jam pelajaran dalam masalah membantu pembelajaran siswa.
Tapi sebagai siswa haruslah sadar akan kewajibannya dalam melaksanakan proses
pendidikan.
ü Tingkat
Kurikulum yang bertambah susah
ð Orang
tua memilih satuan pendidikan non formal bagi anak agar dapat mendapatkan
pelatihan khusus dan pengembangan diri seperti kursus diluar jam sekolah pada
suatu lembaga pendidikan. Bagaimanapun sekarang ini adalah era globalisasi yang
syarat akan persaingan sehingga dibutuhkan manusia-manusia dengan SDM yang
tinggi untuk mampu melakukan persaingan.
b. Faktor
dari luar
·
Kualitas pengajar yang kurang memadai,
misalnya pengajar dari tenaga honorer dan pengajar tetap yang belum mendapat
gelar sarjana.
·
Gedung sekolah yang tidak layak pakai
ð Pemerintah
perlu melakukan pendataan pada sekolah-sekolah yang bangunannya tidak layak
pakai, pemerintah harus terjun langsung ke daerah-daerah tersebut untuk melihat
benar bagaimana kondisinya. Jika hanya dibiarkan akan membahayakan aktifitas
siswa dan mengganggu konsentrasi siswa dalam proses pendidikan.
·
Kurang berperannya orang tua dalam
proses pendidikan anak, taunya yang penting lulus, kalau tidak lulus berarti
bodoh.
ð Anggapan
orang tua seperti diatas adalah mencerminkan orang tuanya sendiri yang bodoh
karena tidak berhasil membimbing anaknya dalam melaksanakan proses pendidikan.
2.
Faktor
yang mendukung peserta didik dalam proses penyelenggaraan pendidikan
·
Pengadaan tekhnologi
ð Mengadakan
fasilitas komputer dan internet agar siswa bisa melihat lebih luas perkembangan
dunia, namun perlu adanya pengawasan oleh operator lab komputer dengan
menggunakan aplikasi NetOp School.
ð Menambah
fasilitas-fasilitas lain guna menunjang proses pendidikan
·
Pengadaan lomba
ð Mengadakan
lomba sesuai bakat dan minat siswa agar siswa bisa lebih berkembang dan tau
arti persaingan, dengan ini siswa akan termotivasi lebih untuk mau belajar.
·
Beasiswa
ð Mengadakan
beasiswa bagi siswa berprestasi untuk meningkatkan semangat siswa dalam hal
prestasi akademik.
ð Mengadakan
beasiswa bagi siswa yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
·
Biaya Operasional Sekolah
ð Pemerintah
dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.
·
Kualitas pengajar yang memadai
ð Pemerintah
dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.
3.
Peran
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Peran
serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan, kelompok,
keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelanggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. Disini masyarakat
dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.
4.
Peran
pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan
·
Memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara
tanpa diskriminasi.
·
Menjamin tersedianya dana guna
terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai
dengan lima belas tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar