Laman

Minggu, 26 Februari 2012

Paper Sosiologi Hukum


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangakan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan yang ada di Indonesia sekarang ini terbilang mahal, berbeda jauh dengan keadaan masyarakat yang ada di Indonesia, mereka miskin, apalagi untuk menuntaskan wajib belajar 9 tahun tidak jarang mereka memilih untuk berhenti sekolah dikarenakan tidak dapat membayar biaya sekolah hingga mereka lulus. Keadaan seperti ini sangatlah memperihatinkan, dimana banyak anak-anak yang terpaksa harus bekerja membantu orang tua demi memenuhi kehidupan keluarga, sudah bisa makan saja mereka sangatlah bersyukur. Oleh karena pendidikan yang mahal membuat bangsa kita ini tidak dapat maju dan tidak mempunyai SDM yang maju.
Namun SDM yang tidak maju itu bukan hanya kita lihat dari segi biaya sekolah yang mahal saja, misalkan seseorang mampu bersekolah dengan biaya mahal dengan fasilitas terjamin tetapi jika tidak didukung faktor yang mendukung seperti bakat dan minat siswa, daya dukung orang tua, kemampuan kerja guru, dan sebagainya maka hal diatas tidak berarti. Maka semua faktor harus saling mendukung satu sama lain agar tercipta keberhasilan dalam pendidikan di Indonesia. Dan motif siswa untuk sekolah juga perlu. Kita juga perlu melihat keefektifan peran pemerintah dan masyarakat dalam serta ikut andil memajukan pendidikan Indonesia karena bagaimanapun masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.



B.   Rumusan Masalah
Agar semua masyarakat Indonesia cerdas dan dapat menikmati pendidikan maka haruslah diadakan pendidikan gratis bagi mereka yang tidak mampu, memang pada pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono, sudah diadakan pendidikan gratis bagi mereka yang kurang mampu. Tapi sayangnya program ini tidak berjalan dengan semestinya. Bagaimanakah kita harus menyikapi hal ini dan apa yang harus kita lakukan. Setelah itu kita juga harus melihat bagaimana agar faktor-faktor diatas bisa saling mendukung. Melihat pendidikan adalah salah satu tujuan pemerintah dalam hal pembanguan maka apakah peran pemerintah dalam pembangunan disini sudah efektif apa belum, haruskah ada perbaikan aturan-aturan dalam sistem pendidikan nasional agar setiap kalangan masyarakat dapat menuntaskan pendidikan wajib belajar 9 tahun.




BAB II
ISI

Salah satunya yang menyebabkan anak putus sekolah adalah kemiskinan, maka diperlukan adanya sekolah gratis, karena setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, apalagi setiap peserta didik berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya, maka setiap anak Indonesia bisa bersekolah, tidak ada alasan untuk tidak sekolah, hanya peran orang tua untuk memotivasi anak kurang atau orang tua kurang sadar akan pentingnya masa depan anak ini, disinilah peran masyarakat juga penting untuk melihat suatu gejala sosial yang terjadi, karena pemerintah kadang tidak bisa melihat sendiri kebawah mengenai kondisi yang terjadi di masyarakat, setelah masyarakat melihat gejala yang terjadi dalam masyarakat barulah dilaporkan pada pemerintah setempat agar segera diambil tindakan lebih lanjut agar persoalan yang terjadi bisa cepat tuntas. Pertama, kita melihat persoalan yang melatarbelakangi gejala tersebut, apakah itu dari faktor internal dan eksternal. Kedua, apa yang menjadi faktor-faktor pendukungnya. Ketiga, peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Keempat, peran pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan.

1.                  Faktor dari dalam dan luar yang menyebabkan tingkat pendidikan rendah
a.       Faktor dari dalam
·         Peserta didik yang kurang memanfaatkan fasilitas yang ada.
ð  Pengajar dengan kesadaran membimbing dan membantu siswa dalam memanfaatkan fasilitas yang ada, adakalanya siswa tidak bisa menggunakan berbagai macam fasilitas yang ada, disinilah peran pengajar sangat penting.
·         Peserta didik yang kurang motivasi (malas) dalam melaksanakan pendidikan.
ü  Tidak tertarik pada pelajaran
ü  Tidak tertarik pada pengajar
ð  Kedua hal ini harus diperhatikan betul oleh kepala sekolah sebagai pemimpin dalam organ penyelenggaraan pendidikan, pengajar melaporkan pada kepala sekolah mengenai masalah tersebut di dalam rapat kemudian menemukan solusi. Solusinya bisa berupa : mengubah cara mengajar, tidak mengajar dengan cara yang keras atau memaksakan siswa pintar dengan gaya mengajar yang terburu-buru hanya untuk melaksanakan kewajiban, memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya jika ada pelajaran yang dirasakan sulit dan menghargai siswa dalam menyampaikan pendapat, tidak menyalahkan dengan cara memarahi siswa jika terjadi kesalahan dalam menjawab hal ini supaya siswa tidak takut menjawab dan bertanya, menerima bimbingan siswa diluar jam pelajaran dalam masalah membantu pembelajaran siswa. Tapi sebagai siswa haruslah sadar akan kewajibannya dalam melaksanakan proses pendidikan.

ü  Tingkat Kurikulum yang bertambah susah
ð  Orang tua memilih satuan pendidikan non formal bagi anak agar dapat mendapatkan pelatihan khusus dan pengembangan diri seperti kursus diluar jam sekolah pada suatu lembaga pendidikan. Bagaimanapun sekarang ini adalah era globalisasi yang syarat akan persaingan sehingga dibutuhkan manusia-manusia dengan SDM yang tinggi untuk mampu melakukan persaingan.

b.      Faktor dari luar
·         Kualitas pengajar yang kurang memadai, misalnya pengajar dari tenaga honorer dan pengajar tetap yang belum mendapat gelar sarjana.
·         Gedung sekolah yang tidak layak pakai
ð  Pemerintah perlu melakukan pendataan pada sekolah-sekolah yang bangunannya tidak layak pakai, pemerintah harus terjun langsung ke daerah-daerah tersebut untuk melihat benar bagaimana kondisinya. Jika hanya dibiarkan akan membahayakan aktifitas siswa dan mengganggu konsentrasi siswa dalam proses pendidikan.
·         Kurang berperannya orang tua dalam proses pendidikan anak, taunya yang penting lulus, kalau tidak lulus berarti bodoh.
ð  Anggapan orang tua seperti diatas adalah mencerminkan orang tuanya sendiri yang bodoh karena tidak berhasil membimbing anaknya dalam melaksanakan proses pendidikan.

2.                  Faktor yang mendukung peserta didik dalam proses penyelenggaraan pendidikan
·         Pengadaan tekhnologi
ð  Mengadakan fasilitas komputer dan internet agar siswa bisa melihat lebih luas perkembangan dunia, namun perlu adanya pengawasan oleh operator lab komputer dengan menggunakan aplikasi NetOp School.
ð  Menambah fasilitas-fasilitas lain guna menunjang proses pendidikan

·         Pengadaan lomba
ð  Mengadakan lomba sesuai bakat dan minat siswa agar siswa bisa lebih berkembang dan tau arti persaingan, dengan ini siswa akan termotivasi lebih untuk mau belajar.

·         Beasiswa
ð  Mengadakan beasiswa bagi siswa berprestasi untuk meningkatkan semangat siswa dalam hal prestasi akademik.
ð  Mengadakan beasiswa bagi siswa yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

·         Biaya Operasional Sekolah
ð  Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.
·         Kualitas pengajar yang memadai
ð  Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.

3.                  Peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelanggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. Disini masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.

4.                  Peran pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan
·         Memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.
·         Menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar